Mang Ucup punya hobby minum kopi, sehingga dengan mana setiap hari
selalu diawali dengan minum kopi dan diakhiri dengan minum kopi pula.
Oleh sebab itu tidak ada salahnya sambil minum kopi kita kongkouw
sejenak mengenai minum kopi.
Johann Sebastian Bach (1685-1750) seorang komponis Jerman telah
menciptakan lagu atau musik minum kopi yang disebut Kaffeekantate.
Sedangkan Ludwig van Beehoven mempunyai kebiasaan menghitung jumlah
butir kopi. Setiap cangkir kopi yang ia minum tidak boleh lebih atau
kurang dari 60 butir kopi. Akaneya Coffee Shop di Jepang memasang tarif
minum kopi termahal di dunia. Harga secangkir kopi disitu 9.900 Yen atau
sekitar AS$ 38,00.
Raja Swedia Gustav III (1746-1793) ingin membuktikan, bahwa kopi itu
racun. Untuk membuktikan hal ini ia membebaskan dua orang terpidana
hukuman mati dengan syarat yang satu tidak boleh minum minuman lainnya
selain kopi sedangkan yang lain hanya diperkenankan minum teh. Mereka
diawasi dan dijaga oleh dua orang Dr. Lucunya yang pertama mati adalah
Dr sang pengawas yang pertama setelah itu disusul oleh Dr yang kedua.
Sedangkan Raja Gustav III akhirnya mati dibunuh, tetapi si peminum teh
itu sendiri bisa mencapai usia lanjut 83 tahun sedangkan si penimum kopi
lebih lanjut lagi usianya. Jadi terbuktikan bahwa minum kopi itu
sebenarnya sehat bukannya racun.
Kita minum kopi dari cangkir keramik yang lebih dikenal dengan
sebutan Porcelain dalam bhs Inggris; kata ini diserap dari bahasa Italy
Porcellana yang arti sebenarnya adalah nama kulit kerang yang putih,
sebab keramik yang pertama dikenal di Italy (1500) warnanya putih.
Keramik ini sudah dikenal sejak Dinasti Han (206 SM -220). Pada awalnya
orang Eropa menduga bahwa keramik itu berasal dari bubuk serbuk tulang.
Pembuatan keramik dahulu sangat dirahasiakan sekali, mereka yang
mengetahui rahasia ini disebut Arkanisten (Arcanum = rahasia dlm bhs
Latin). Di Eropa pertama kali membuat keramik pada tahun 1708, tepatnya
di Jerman oleh perusahaan keramik yang paling ngetop di dunia ialah Meissner Porselan. Harga satu cangkir Meissner Porselan bisa mencapai ribuan AS$.
Seorang profesor ahli filsafat ingin memberikan pelajaran kepada murid-muridnya, dimana ia mengundang mereka untuk minum kopi dirumahnya. Diatas meja disediakan berbagai macam jenis cangkir kopi,
mulai dari cangkir dari keramik merah, sampai dengan cangkir dari gelas kristal Swaroski yang mahal. Bahkan beberapa dari cangkir
tersebut benar-benar hasil produksi dari perusahaan keramik seperti Royal Kopenhagen, Royal Worchester dan ada juga cangkir kuno dari
Dinasti Ming. Disamping cangkir-cangkir yang mewah, disediakan pula
berbagai macam jenis cangkir murahan dari plastik maupun dari cangkir
murahan yang sudah agak retak.
Pertama mereka diundang untuk minum kopi dengan menggunakan cangkir-
cangkir mewah yang indah setelah itu untuk minuman yang kedua, mereka
harus minum dari cangkir yang murah. Akhirnya ia menanyakan kepada
mereka: “Apa bedanya kopi yang diminum dari cangkir mewah dan diminum
dari cangkir murahan ?” Ternyata tidak ada !
Memang wajar bahwa manusia selalu menginginkan minum kopi dari cangkir yang mewah, tetapi cangkir yang mewah tidak bisa menggantikan isi kopi yang kita minum. Apabila kita ingin minum kopi
bukan cangkirnya yang menentukan melainkan isinya. Entah kita minum dari
cangkir yang mewah ataupun cangkir murahan isi dan rasa kopi tetap
tidak berubah. Apabila kita merasa haus dan ingin minum kopi, cangkir
bagaimana mewahnya sekalipun tidak akan bisa menggantikan dan memenuhi
rasa dahaga kita.
Begitu juga di dalam kehidupan ini, kehidupan kita ada jauh lebih
penting dan lebih bermanfaat daripada segala macam embel-embelnya, entah itu rumah mewah, jabatan, harta maupun mobil mewah.
Segala macam embel-embel itu sama nilainya seperti juga cangkir
tersebut diatas alias tidak bisa menggantikan nilai dan rasa dari aroma kopinya, tetapi banyak sekali orang bersedia menghancurkan hidupnya hanya untuk mendapatkan cangkir kosong!
Rumah mewah, mobil mewah, pakaian mewah, tabungan harta yang berjibun di bank semuanya itu kosong dan tidak ada artinya apabila kita tidak memiliki dan mendapatkan rasa kasih sayang, seperti juga
cangkir tanpa kopi. Oleh sebab itu nikmatilah kopi anda dari cangkir yang manapun anda minum, rasa kopi adalah kopi. Jangan sampai kita lebih mementingkan cangkir daripada kopinya.
Mungkin slogan ini bisa ditawarkan oleh mang Ucup kepada perusahaan
Nescafe: “Dari cangkir manapun anda minum, kopinya selalu Nescafe !”
Mang Ucup
===============================
========================================================================
Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369 / 081523639145
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369 / 081523639145