Bulan kemarin, saya diundang syukuran teman istri saya dalam rangka pembukaan café baru yang berlokasi di daerah Maroubra, Sydney. Di sana, saya disuguhi kopi susu, sedangkan istri saya dibuatkan late, varian kopi Italia selain Capuccino. Rasanya yang khas membuat saya dan istri ketagihan. Kata istri, rasanya sedikit lebih enak daripada kopi buatan café lain di Sydney yang pernah ia coba.
Peluang
bisnis café di Sydney memang cukup menjanjikan. Hal ini disebabkan masyarakat
Sydney mempunyai tradisi minum kopi yang cukup kuat. Di sini, kopi sudah
menjadi bagian dari kehidupan keseharian. Aktivitas sehari-hari masyarakat
tidak dapat dilepaskan dari yang namanya kopi. Bahkan, minum kopi merupakan
bagian penting dalam bersosialisasi dan bernegosiasi.
Tidak
hanya di Sydney, tradisi minum kopi juga dijumpai hampir di seluruh wilayah di
dunia. Lebih dari 1,6 miliar cangkir kopi diminum setiap harinya oleh penduduk
dunia. Jumlah sebanyak itu dapat digunakan untuk mengisi sekitar 300 buah kolam
renang ukuran standar olimpiade. Tidak mengherankan jika kopi termasuk komoditi
terbesar kedua setelah minyak dalam skala industri global.
Kopi
pertama kali ditemukan di Ethiopia lebih dari 1200 tahun yang lalu. Saat itu
para pekerja berjuang keras melawan rasa kantuk. Sampai dengan suatu hari,
seorang Arab bernama Khalid menemukan suatu ramuan yang sederhana, akan tetapi
mengubah kehidupan manusia.
Khalid
adalah seorang penggembala kambing. Ia meggembalakan kambingnya di sepanjang
dataran Ethiopia. Ia mengamati bahwa kambing-kambingnya menjadi segar dan
trengginas setelah memakan suatu bijian tertentu. Ia pun mengambil bijian
tersebut kemudian merebusnya untuk kemudian dijadikan sebuah minuman yang
dinamakan al qahwa yang berarti kopi.
Tidak
hanya para pekerja yang meminum kopi untuk menahan kantuk. Para sufi di Yaman
juga minum al qahwa agar bisa melek untuk bisa melaksanakan qiyamul
lail di sepertiga malam terakhir. Selanjutnya, kopi tersebar di penjuru
dunia Islam melalui jamaah haji, pedagang, dan petualang. Pada akhir abad 15
kopi mulai populer di Makkah. Sementara itu, Di Turki, tradisi minum kopi
menjadi popular pada abad ke-16.
Kopi
masuk ke benua Eropa melalui kontak perdagangan dengan Afrika Utara dan Mesir.
Warung kopi pertama kali di Eropa muncul di Kota Venesia, Italia pada tahun
1643. Sejak saat itu, kopi mulai tersebar ke wilayah lain di Eropa, seperti di
London, Inggris. Adalah seorang pedagang Turki yang bernama Pasqua Rosee yang
membawa kopi ke Inggris pada tahun 1650. Di tahun 1700, kurang lebih ada 3000
kedai kopi yang tersebar di daratan Inggris. Pada zaman tersebut, kedai kopi
menjadi arena diskusi politik sekaligus sebagai sarana tumbuhnya gerakan
kebebasan.
Pada
awalnya, penyajian kopi di Eropa sebagian besar dipengaruhi oleh cara
tradisional orang Islam dalam menyiapkan minuman. Dalam hal ini, serbuk kopi
dicampur dengan gula kemudian dituangi air panas. Karena tidak disaring,
setelah kopi di minum, masih ada ampas yang tersisa. Baru kemudian pada tahun
1683, sebuah kedai kopi menemukan sebuah cara baru dalam penyajian kopi. Sudah
barang tentu, kedai tersebut kemudian menjadi tempat favorit penduduk untuk
menikmati kopi.
Salah satu jenis minuman kopi yang terkenal saat
ini adalah Cappuccino. Nama Cappuccino sendiri terinspirasi dari perjuangan
seorang pendeta biara Capuchin yang bernama Marco D’Avianos saat melawan Turki
yang mengepung kota Wina pada tahun 1683. Menyusul mundurnya bangsa Turki,
penduduk kota Wina membuat kopi dari serbuk kopi yang ada dalam karung-karung
peninggalan bangsa Turki. Karena rasa kopi Turki terlalu kuat di lidah mereka,
mereka mencampurnya dengan krim dan madu. Hal ini membuat warna kopi berubah
menjadi cokelat, sama seperti jubah biarawan Capuchin. Para penduduk kota Wina
kemudian menamakan kopi tersebut Cappuccino sebagai penghormatan atas jasa-jasa
Marco D’Avianos.
====================
Produk-produk CNI telah terkenal sebagai produk-produk bermutu tinggi baik dari segi manfaat maupun kualitasnya. Sebagai bukti komitmen CNI pada kualitas, CNI telah memiliki sistem Jaminan Kepuasan Konsumen (JKK).
Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367
Simak Info Kesehatan di :