.quickedit{ display:none; }

20/12/12

Serial Peradaban Islam : Tradisi Minum Kopi



Bulan kemarin, saya diundang syukuran teman istri saya dalam rangka pembukaan café baru yang berlokasi di daerah Maroubra, Sydney. Di sana, saya disuguhi kopi susu, sedangkan istri saya dibuatkan late, varian kopi Italia selain Capuccino. Rasanya yang khas membuat saya dan istri ketagihan. Kata istri, rasanya sedikit lebih enak daripada kopi buatan café lain di Sydney yang pernah ia coba. 

Peluang bisnis café di Sydney memang cukup menjanjikan. Hal ini disebabkan masyarakat Sydney mempunyai tradisi minum kopi yang cukup kuat. Di sini, kopi sudah menjadi bagian dari kehidupan keseharian. Aktivitas sehari-hari masyarakat tidak dapat dilepaskan dari yang namanya kopi. Bahkan, minum kopi merupakan bagian penting dalam bersosialisasi dan bernegosiasi. 

Tidak hanya di Sydney, tradisi minum kopi juga dijumpai hampir di seluruh wilayah di dunia. Lebih dari 1,6 miliar cangkir kopi diminum setiap harinya oleh penduduk dunia. Jumlah sebanyak itu dapat digunakan untuk mengisi sekitar 300 buah kolam renang ukuran standar olimpiade. Tidak mengherankan jika kopi termasuk komoditi terbesar kedua setelah minyak dalam skala industri global.

Kopi pertama kali ditemukan di Ethiopia lebih dari 1200 tahun yang lalu. Saat itu para pekerja berjuang keras melawan rasa kantuk. Sampai dengan suatu hari, seorang Arab bernama Khalid menemukan suatu ramuan yang sederhana, akan tetapi mengubah kehidupan manusia. 

Khalid adalah seorang penggembala kambing. Ia meggembalakan kambingnya di sepanjang dataran Ethiopia. Ia mengamati bahwa kambing-kambingnya menjadi segar dan trengginas setelah memakan suatu bijian tertentu. Ia pun mengambil bijian tersebut kemudian merebusnya untuk kemudian dijadikan sebuah minuman yang dinamakan al qahwa yang berarti kopi. 

Tidak hanya para pekerja yang meminum kopi untuk menahan kantuk. Para sufi di Yaman juga minum al qahwa agar bisa melek untuk bisa melaksanakan qiyamul lail di sepertiga malam terakhir. Selanjutnya, kopi tersebar di penjuru dunia Islam melalui jamaah haji, pedagang, dan petualang. Pada akhir abad 15 kopi mulai populer di Makkah. Sementara itu, Di Turki, tradisi minum kopi menjadi popular pada abad ke-16. 

Kopi masuk ke benua Eropa melalui kontak perdagangan dengan Afrika Utara dan Mesir. Warung kopi pertama kali di Eropa muncul di Kota Venesia, Italia pada tahun 1643. Sejak saat itu, kopi mulai tersebar ke wilayah lain di Eropa, seperti di London, Inggris. Adalah seorang pedagang Turki yang bernama Pasqua Rosee yang membawa kopi ke Inggris pada tahun 1650. Di tahun 1700, kurang lebih ada 3000 kedai kopi yang tersebar di daratan Inggris. Pada zaman tersebut, kedai kopi menjadi arena diskusi politik sekaligus sebagai sarana tumbuhnya gerakan kebebasan.

Pada awalnya, penyajian kopi di Eropa sebagian besar dipengaruhi oleh cara tradisional orang Islam dalam menyiapkan minuman. Dalam hal ini, serbuk kopi dicampur dengan gula kemudian dituangi air panas. Karena tidak disaring, setelah kopi di minum, masih ada ampas yang tersisa. Baru kemudian pada tahun 1683, sebuah kedai kopi menemukan sebuah cara baru dalam penyajian kopi. Sudah barang tentu, kedai tersebut kemudian menjadi tempat favorit penduduk untuk menikmati kopi.

Salah satu jenis minuman kopi yang terkenal saat ini adalah Cappuccino. Nama Cappuccino sendiri terinspirasi dari perjuangan seorang pendeta biara Capuchin yang bernama Marco D’Avianos saat melawan Turki yang mengepung kota Wina pada tahun 1683. Menyusul mundurnya bangsa Turki, penduduk kota Wina membuat kopi dari serbuk kopi yang ada dalam karung-karung peninggalan bangsa Turki. Karena rasa kopi Turki terlalu kuat di lidah mereka, mereka mencampurnya dengan krim dan madu. Hal ini membuat warna kopi berubah menjadi cokelat, sama seperti jubah biarawan Capuchin. Para penduduk kota Wina kemudian menamakan kopi tersebut Cappuccino sebagai penghormatan atas jasa-jasa Marco D’Avianos.


====================
Produk-produk CNI telah terkenal sebagai produk-produk bermutu tinggi baik dari segi manfaat maupun kualitasnya. Sebagai bukti komitmen CNI pada kualitas, CNI telah memiliki sistem Jaminan Kepuasan Konsumen (JKK).


Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
 
Untuk info & Pemesanan :

HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369
/ 0815 2363 9145 / 0816 160 5367

Kunjungi Toko Online kami di :  




Simak Info Kesehatan di :