Kalau di daerah Eropa kita sering mendengar “ritual” nge-teh atau “Tea time”, Aceh juga gak kalah terkenalnya dengan “ritual” ngopi (coffee times. *ada s-nya karena waktunya gak jelas dan bisa berkali-kali, khekhekhe :p). Entah sejak zaman kapan dan entah siapa yang memulainya, “ngopi” ini telah menjadi tradisi di daerah Aceh, ajang ngopi bareng memang tak pernah kehilangan “style”nya.
Jika dulu “ngopi bareng” ini hanya nge-trend dikalangan kaum pria, maka hal yang berbeda kita jumpai saat ini. Para wanita pun tak kalah exist-nya. Tidak aneh jika kita melihat banyak sosok berjilbab di warong-warong kopi di seputaran Banda Aceh. Bahkan di malam hari pun masih tetap rame aja wanita-wanita yang hobby banget sama kegiatan ini. yaaaa, walaupun ujung-ujungnya kita malah nge-teh atau nge-juice di acara ngopi ini. :p
Jika dulu “ngopi bareng” ini hanya nge-trend dikalangan kaum pria, maka hal yang berbeda kita jumpai saat ini. Para wanita pun tak kalah exist-nya. Tidak aneh jika kita melihat banyak sosok berjilbab di warong-warong kopi di seputaran Banda Aceh. Bahkan di malam hari pun masih tetap rame aja wanita-wanita yang hobby banget sama kegiatan ini. yaaaa, walaupun ujung-ujungnya kita malah nge-teh atau nge-juice di acara ngopi ini. :p
Ah, aku pun tak mau munafik. Entah sejak kapan juga “ritual” ini telah mencuri hatiku. Setelah aku pikir-pikir (Wow, serasa pemikir aja -__-), lama-lama kok nge-addict juga yaa??? Yaaa mau gimana lagi, senang sih ngumpul bareng teman-teman sambil ngorol-ngidul gak jelas tentang bebagai macam hal.
Dari masalah politik, filsafat, organisasi, kuliah, kerjaan (yang rada-rada gak jelas), hati (yang kebanyakan galau), bahkan sampai nge-gosib hal-hal yang gak penting. Semuanya serba gak jelas dan gak penting (ugh,,, -___-“). Yaaa, itu sih kalo dilihat dari satu sisi aja.
Karena pada kenyataannya, semua hal yang terjadi di sekitar kita itu selalu mempunyai segi positif dan negatifnya; agar segala sesuatunya seimbang. Gitu juga dengan ritual ngopi ini. segi negatifnya, yaaa yang seperti kelihatan, buang-buang waktu, but on the other hand, kita bisa memantapkan ilmu bersosialisa kita (esseeeeehhh gayanya aku ngomong -__-). belajar langsung ke lapangan tentang bagaimana cara kita berbicara dan membawa diri dengan orang yang berbeda-beda.
Tak jarang pula kita bisa menambah ilmu dari “sharing-sharing”-ngan dengan orang-orang yang lebih berpengalaman. Yaaa, paling nggak bisa ngenambahin wawasan dan membuka pikiran laaa. Banyak ide-ide atau pemikiran-pemikiran baru yang kita dapat jika kita meng-sharing-kan banyak hal dengan banyak orang yang berbeda. It’s not too bad. Tergantung bagaimana kita menyingkapinya saja. ^_^
====================
Produk-produk CNI telah terkenal sebagai produk-produk bermutu tinggi baik dari segi manfaat maupun kualitasnya. Sebagai bukti komitmen CNI pada kualitas, CNI telah memiliki sistem Jaminan Kepuasan Konsumen (JKK).
Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367
Simak Info Kesehatan di :