.quickedit{ display:none; }

18/12/13

Tradisi Ngopi Nusantara

Budaya minum kopi memang sering diidentikkan dengan Italia. Meski tanaman kopi itu berasal dari Etiopia, orang Italia-lah yang berhasil membentuk biji-biji kopi itu menjadi sebuah budaya, dan kemudian diikuti oleh orang-orang di seluruh dunia. Espresso, cappuccino, caffe latte, latte macchianto adalah kosakata yang top dalam perkopian, dengan bahasa Italia bukan?

Namun kini coffee culture juga tengah booming di kota-kota besar tanah air. Kedai-kedai kopi gampang sekali ditemukan, dari yang kelas kafe premium (lokal maupun franchise dari luar negeri) hingga stall di sudut gedung perkantoran.

Tidak sepenuhnya salah, bila ada anggapan bahwa budaya minum kopi yang sangat hip sekarang ini di Indonesia dipengaruhi oleh budaya luar negeri. Terutama setelah Starbuck sukses menancapkan budaya pop diseluruh dunia, termasuk Indonesia. Tetapi, benarkah budaya minum kopi (ngopi) itu memang benar-benar dari luar negeri? Bukankah justru Indonesia adalah pemilik berbagai jenis kopi lokal?

“Kita juga punya budaya ngopi yang kuat dan sangat khas,” tutur Andreas Maryoto, pemerhati sejarah kuliner dan penulis buku Jejak Pangan : Sejarah, Silang Budaya dan Mada Depan. Bahkan masyarakat Indonesia sudah mengenal kopi jauh sebelum penjajah Belanda masuk dan menguasai kepulauan Nusantara.

Mengapa Belanda penting disebut? Karena, banyak yang menyangka, orang Indonesia mengenal kopi setelah dibawa oleh Belanda, termasuk dengan dibukanya perkebunan kopi di berbagai daerah pada masa colonial dulu. Padahal, tidak semuanya benar. “Sekitar tahun1400-an, orang-orang Minang sudah lebih dulu mengenal kopi, dan itu sebelum Belanda dating,” kata Andreas.

Perkenalan orang Minang dengan kopi adalah ketika mereka naik haji. Dari Ethiopia, kopi masuk ke kota-kota perdagangan besar di daratan Arab, termasuk Mekah dan Madinah. Dan perkembangan kopi di tanah Arab tidak bisa lepas dari berkembangnya aliran sufisme dalam Islam. “Paham sufisme ini kan menggali keintiman antara orang dengan Yang Di Atas, beberapa diantara beberapa diantaranya lewat karya sastra, lewat tarian. Karena ritual sufi itu kebanyakan malam hari, sehingga butuh ‘doping’ untuk tahan melek. Inilah yang membuat kopi menjadi menyebar cepat,” tutur Andreas.

Orang-orang Minang itu mengadopsi kebiasaan ngopi. “Dan diperkirakan mereka juga membawa pulang biji kopi untuk ditanam,” tutur Andreas. Dari orang-orang Minang inilah kopi kemudian menyebar ke Sumatra, terutama ke Aceh. Di Aceh budaya minum kopi jauh lebih berkembang hingga sekarang. Hmm, siapa yang tak terpikat nikmatnya ngopi olee kareng dengan ditemani kue-kue basah di warung-warung kupi di Banda Aceh? Seorang tokoh Aceh pernah bercerita, ketika ia kecil, kopi menjadi suguhan wajib ketika ada bacaan-bacaan hikayat,” cerita Andreas.

Menurut Andreas, Aceh memang mendapat pengaruh yang kuat dari Turki. Gara-garanya, ketika melawan Portugis, Aceh mendapat bantuan dari Kesultanan Ottoman, Turki. Padahal, tradisi sufisme (termasuk minum kopi) sangat subur berkembang di Turki. “Kafe kopi yang pertama itu ada di Turki, yaitu berdiri sekitar tahun 1500-an. Dan, bila saya perhatikan, meja dan kursi warung kopi yang di Aceh dan Turki itu mirip, yaitu menggunakan meja dan kursi pendek,” kata Andreas.

Budaya minum kopi yang berbeda akan anda temukan di kawasan Semenanjung Malaka, dari Malaysia, Sumatra (pantai timur), hingga Singapura. Pasti Anda kenal dengan kopitiam. Inilah warung kopi dengan pengaruh budaya Cina.
Menurut Andreas, kopitiam ini awalnya adalah kedai yang dibuka warga keturunan untuk mengakomodasi kebiasaan mereka berkumpul (dan bertemu rekan bisnis). “Dalam perjalanannya, kopi kemudian menjadi suguhan di kopitiam dan akhirnya warga lokal pun mendatanginya.”

44% menikmati kopi di rumah, 42% di kantor, 13% di kafe faforit.

Survei femina pada 170 wanita usia 25-35 tahun


====================
Produk-produk CNI telah terkenal sebagai produk-produk bermutu tinggi baik dari segi manfaat maupun kualitasnya. Sebagai bukti komitmen CNI pada kualitas, CNI telah memiliki sistem Jaminan Kepuasan Konsumen (JKK).


Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
 
Untuk info & Pemesanan :

HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369
/ 0815 2363 9145 / 0816 160 5367

Kunjungi Toko Online kami di :  




Simak Info Kesehatan di :

17/12/13

Minum Kopi Bersama Damaikan Pertikaian di Ambon

Ilustrasi suasana Ambon pasca-kerusuhan (Dok: RCTI)
AMBON - Upaya mendamaikan kedua kelompok yang bertikai di Ambon, Maluku, terus dilakukan. Selain mempertemukan tokoh masyarakat dan agama, Pemerintah Kota Ambon juga melakukan dengan pendekatan tradisi yakni minum kopi bersama.

Upaya perdamaian ini diikuti ratusan pemuda dan tokoh masyarakat di sejumlah rumah kopi di dua komunitas pada Kamis (15/9/2011) pagi.

Setidaknya ada dua rumah kopi yang menjadi pusat acara, yakni Rumah Kopi Joas dengan Rumah Kopi Lela. Kedua rumah kopi ini merupakan tempat paling favorit warga Kota Ambon menyeruput kehangatan kopi untuk menghabiskan waktu.

Langkah Wali Kota Ambon, Risard Louhenapessy, berasama Wakil Wali Kota, Sam Latuconsina, untuk merangkul ratusan tokoh pemuda serta tokoh masyarakat dari kedua kelompok ini adalah upaya untuk mengakhiri konflik. Tujuh orang tewas dan ratusan rumah dibakar dalam kerusuhan yang terjadi pada Minggu hingga Senin (10-11 September 2011) lalu.

Dalam kesempatan itu, Sam Latuconsina mengajak semua kelompok pemuda serta masyarakat menjaga Kota Ambon agar terus damai.

Upaya perdamaian melalui tradisi minum kopi ini disambut antusias ratusan pemuda serta tokoh masyarakat. Usai minum kopi bersama mereka berjabat tangan sebagai tanda perdamaian.

(Wahyudi Mirahadi/SUN TV/ton)

====================
Produk-produk CNI telah terkenal sebagai produk-produk bermutu tinggi baik dari segi manfaat maupun kualitasnya. Sebagai bukti komitmen CNI pada kualitas, CNI telah memiliki sistem Jaminan Kepuasan Konsumen (JKK).


Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
 
Untuk info & Pemesanan :

HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369
/ 0815 2363 9145 / 0816 160 5367

Kunjungi Toko Online kami di :  




Simak Info Kesehatan di :

16/12/13

Tradisi Ngopi Di Seluruh Penjuru Dunia

Menikmati momen perbincangan dengan kerabat atau klien sambil menyesap secangkir kopi merupakan salah satu hal yang menyenangkan. Selain suasana yang lebih santai, kedai kopi juga biasanya memanjakan pengunjung dengan layanan berinternet gratis dengan tersedianya layanan wi-fi.

Budaya minum kopi di setiap negara berbeda-beda. Jika Anda merupakan seorang pecinta kopi yang juga suka melancong ke berbagai negara yang memiliki tradisi meminum kopi seperti di beberapa negara di bawah ini.

Vienna, Austria
Meminum kopi sudah menjadi ritual wajib di pagi hari bagi sebagian besar penduduk lokal di Vienna. Anda sepertinya akan rugi jika hanya memesan kopi reguler seperti espresso atau cappuccino di sini, karena kota di Autria ini memiliki banyak varian olahan kopi dengan rasa yang unik.

Anda patut mencoba Einspanner (double espresso dengan whipped cream), Kaisermelange (campuran moka tanpa susu, kuning telur, madu, dan cognac) atau Melange (kopi dalam cangkir besar dengan busa susu panas). Sebagai souvenir bagi rekan sesama penggila kopi, bawakan saja cangkir espresso dengan motif etnik China yang bisa dibeli di Kaertnerstrasse, area berbelanja jalanan paling elegan di Vienna.

Amsterdam, Belanda
Negara Belanda memang lebih dikenal dengan seduhan tehnya, namun masyarakatnya juga sangat suka bersosialisasi dan bertemu dengan teman untuk menikmati secangkir kopi. Di bruin cafe, atau sebutan untuk kedai kopi dari kayu, pun menjadi tempat favorit untuk berkumpul. Karena biasanya bruin cafe menyediakan espresso dengan citarasa kopi yang kuat dengan panganan manis untuk menambah kenikmatan suasana.

Roma, Italia
Kota Roma merupakan tempat dimana Anda bisa menikmati espresso yang menjadi favorit banyak orang. Beberapa kedai kopi di sini memang tidak terlalu terlihat jika dibandingkan dengan kafe yang menyediakan pasta atau pizza. Anda bisa meminta bantuan penduduk lokal untuk menemukan tempat minum kopi terbaik. Pagi hari sebelum jam 10 merupakan waktu terbaik untuk menikmati kopi terutama cappuccino. Karena bagi orang Italia, cappuccino adalah minuman paling tepat untuk sarapan.

Wellington, Selandia Baru
Wellington merupakan kota paling favorit bagi warga Selandia Baru untuk menikmati sajian kopi klasik, seperti long black, yaitu double shot espresso di atas air panas. Konon, Wellington memiliki lebih banyak kafe per kapitanya dibandingkan dengan New York. Jadi, tidak perlu khawatir akan kesulitan mencari tempat minum kopi berkualitas tinggi di Wellington. Selain long black, minuman yang patut Anda coba di kota ini adalah flat white, yaitu latte dengan rasa susu yang lebih creamy.

Buenos Aires, Argentina
Pengaruh Spanyol dan Italia yang kuat menjadikan Argentina menjadi salah satu negara peracik kopi terbaik di dunia. Kopi dan kafe merupakan budaya yang cukup kuat bagi mereka. Mulai dari percakapan santai hingga diskusi bisnis, hampir semua acara pertemuan tidak akan lengkap tanpa secangkir kopi. Dengan budaya minum kopi yang kuat, bisa dipastikan Buenos Aires juga memiliki bermacam kedai dengan sajian kopi paling enak di dunia.

Seattle, Amerika Serikat
Menurut sejarah, Seattle merupakan tempat lahirnya budaya minum kopi di Amerika. Menyebut kota Seattle, tidak bisa lepas dari Starbucks karena di kota inilah perusahaan kopi ternama di dunia itu didirikan pada tahun 1971. Namun, jika ingin merasakan budaya minum kopi khas Seattle, ada beberapa kedai lokal yang cukup terkenal seperti Espresso Vivace dan Zoka. Anda juga bisa menikmati kopi di sekitar tempat tinggal penduduk, seperti di Fremont dan Ballard.

Indonesia
Kopi juga tidak bisa dilepaskan dari negara Indonesia. Berbagai macam kopi tersaji dari Aceh hingga Papua dengan citarasa yang beragam dan nikmat. Sudah tidak terbantahkan bahwa Indonesia memiliki kopi robusta dan Arabica terbaik di dunia, dan tidak kalah pula kopi termahal di dunia yaitu kopi luwak. Jika memang tidak suka melancong ke luar negeri, Anda bisa mencoba kopi khas dari berbagai provinsi di nusantara ini.

(andy@oktomagazine.com)

====================
Produk-produk CNI telah terkenal sebagai produk-produk bermutu tinggi baik dari segi manfaat maupun kualitasnya. Sebagai bukti komitmen CNI pada kualitas, CNI telah memiliki sistem Jaminan Kepuasan Konsumen (JKK).


Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
 
Untuk info & Pemesanan :

HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369
/ 0815 2363 9145 / 0816 160 5367

Kunjungi Toko Online kami di :  




Simak Info Kesehatan di :

15/12/13

Budaya minum kopi masyarakat Belitung Timur


Masyarakat Pulau Belitung yang sebagian besar adalah orang Melayu, memiliki cara tersendiri serta budaya unik dalam menikmati secangkir kopi. Belitung dalam dialek lokal disebut sebagai Belitong, merupakan sebuah pulau yang pernah dikenal sebagai salah satu pulau penghasil timah terbesar di Inonesia. Namun, semenjak runtuhnya hegemoni PT. Timah – perusahaan penguasa penambangan timah di Indonesia – pada sekitar tanggal 29 April 1991, nama Belitung yang sering disebut Billiton mulai memudar dan meninggalkan cerita yang cukup memilukan.

Namun kini – kurang lebih 20 tahun semenjak keruntuhan PT. Timah – Belitung kembali cemerlang dan bersinar terang. Beberapa faktor yang mungkin bisa dikatakan sebagai penyebab kembali bersinar dan cemerlangnya Belitung adalah Tetralogi Novel Laskar Pelangi beserta film dengan judul yang sama dan beberapa even pariwisata level internasional seperti Sail Indonesia 2007, 2008, 2010 serta yang baru saja lewat adalah Sail Wakatobi-Belitong 2011 dan berbagai atraksi wisata lainnya yang membuat pamor Belitung yang sempat memudar, kini kembali cemerlang dan bersinar!

Bagi masyarakat Belitong, minum kopi telah membudaya dan menjadi tradisi lokal. Satu gelas kopi bisa dihabiskan dalam waktu berjam-jam! Di Pulau Belitung, khususnya di Kota Manggar, Kabupaten Belitung Timur, minum kopi telah menjadi budaya tersendiri sehingga memiliki kesan unik dan Kota Manggar sendiri memiliki ke-khas-an tersendiri akan budaya minum kopi masyarakatnya. Oleh karena itulah, Kota Manggar, penuh dengan warung kopi.
Warung Kopi pada salah satu sudut Pusat Kota Manggar, Belitung Timur
Tidak cuma malam, pada siang hari pun Warung Kopi nyaris tidak pernah sepi dari Kopi lovers
Dimalam hari, Kota Manggar seperti bertransformasi, atau bisa dikatakan seolah-olah memiliki kehidupan kedua. Siang harinya para masyarakat terutama kaum pria sibuk mencari nafkah dimalam harinya mereka berkumpul pada warung kopi yang keberadaannya banyak ditemukan sepanjang Kota Manggar, untuk menikmati secangkir kopi. Bukan hanya itu, interaksi sosial pun terjadi. Berbagai topik pun dibahas. Dari yang kelas ringan hingga kelas berat. Menikmati secangkir kopi dengan rekan serta orang-orang lain dan hal ini memang telah menjadi pemandangan lumrah setiap malam harinya di Kota Manggar. Salah satu topik hangat yang ramai dibicarakan di warung kopi baru-baru ini adalah perihal kemenangan Jokowi-Ahok versi hitung cepat, Ahok sendiri adalah putra turunan Tionghoa dari Belitung Timur!

Interaksi sosial ini tidak hanya terjadi pada sesama warga Manggar dan atau masyarakat Belitung Timur saja, akan tetapi masyarakat lain dari luar Pulau Belitung.

Kota Manggar selain ditetapkan dan dikenal sebagai Ibukota Kabupaten Belitung Timur, dimana pada 19 Agustus 2009 lalu berhasil memecahkan Rekor MURI minum kopi bersama sebanyak diatas 15.500 orang dan karenanya sejak hari bersejarah itu maka sekarang ini Kota Manggar dikenal sebagai Kota Wisata 1001 Warung Kopi.

Secangkir kopi dengan ukuran cangkir tingginya kurang lebih sekitar 15 cm, seolah-olah adalah timer bagi mereka-mereka sebelum memutuskan pulang beristirahat kerumah masing-masing. Menghabiskan segelas kopi dengan ukuran diatas akan memakan waktu berjam-jam lamanya. Tidak sedikit, kopi yang siap saji sekitar pukul delapan malam, baru habis sekitar lewat tengah malam. Itulah sisi utama kehidupan malam di Kota Manggar, dahsyatnya secangkir kopi yang membudaya serta berselimutkan interaksi sosial.

Suatu saat jika anda bertandang malam hari ke Kota Manggar, jangan lewatkan tradisi unik dan telah membudaya ini.
© www.DASRIL.com

====================
Produk-produk CNI telah terkenal sebagai produk-produk bermutu tinggi baik dari segi manfaat maupun kualitasnya. Sebagai bukti komitmen CNI pada kualitas, CNI telah memiliki sistem Jaminan Kepuasan Konsumen (JKK).


Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
 
Untuk info & Pemesanan :

HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369
/ 0815 2363 9145 / 0816 160 5367

Kunjungi Toko Online kami di :  




Simak Info Kesehatan di :

14/12/13

Bondan Winarno : Budaya Minum Kopi di Indonesia Masih Rendah

Indonesia boleh berbesar hati karena diakui oleh jagat raya sebagai negara penghasil kopi terbesar di dunia setelah Brazil dan Vietnam. Hebatnya lagi, kebun-kebun kopi di Indonesia hanya menggunakan pupuk kandang sebagai perangsang pertumbuhan, sementara Brazil dan Vietnam menggunakan pupuk kimia sehingga pertumbuhannya lebih cepat.

Dunia memiliki dua jenis kopi tersohor, yaitu Arabika dan Robusta. Kopi Arabika hidup di daerah yang sejuk dan dingin, wanginya mencolok mirip perpaduan harum bunga dan buah. Produksi Kopi Arabika lebih besar di dunia, yakni 70%, sementara Kopi Robusta hanya 30%. Kopi Robusta memiliki rasa mirip cokelat, lebih ringan dari Kopi Arabika, teksturnya lebih kasar dengan warna bervariasi sesuai dengan pengolahan. Kedua jenis kopi tersebut akan menghasilkan rasa yang berbeda-beda di setiap negara karena iklim, kondisi tanah dan proses pengemasan yang juga variatif.

Indonesia sendiri memproduksi kedua jenis kopi tersebut, namun prosentase Kopi Robusta lebih besar daripada Kopi Arabika. Pada saat ini, Kopi Robusta diproduksi lebih dari 95%, sedangkan selebihnya adalah Kopi Arabika, Aceh adalah salah satu penghasil Kopi Arabika terbesar di Indonesia.

Kekayaan Indonesia dari sektor industri kopi tersebut berdampak pada banyaknya kedai-kedai kopi modern yang mulai bermunculan, tentu target mereka adalah para pecinta kopi.

Berbanding terbalik dengan potensi budidaya kopi di Indonesia yang begitu menjanjikan, Bondan Winarno, pelopor wisata kuliner sekaligus pemilik kedai Kopitiam Oey mengatakan,  “budaya minum kopi Indonesia masih sangat rendah, kedai-kedai kopi memiliki banyak pilihan menu kopi, namun yang banyak dipesan pengunjung justru bukan kopi, mereka lebih suka memesan vanilla late, atau cappuccino”.

Oleh karenanya, Bondan Winarno berupaya meningkatkan budaya minum kopi di Indonesia, yaitu dengan membangun sebuah kedai kopi bernama Kopitiam Oey yang kini sudah memiliki 16 cabang. Sejak kecil, ia sudah dikelilingi oleh orang-orang yang sering menikmati kopi, baginya, kopi adalah minuman yang bisa disajikan untuk berbagai kalangan. “Budaya minum kopi harus ditingkatkan, apalagi Indonesia sudah diakui sebagai negara penghasil kopi nomor 3 terbesar di dunia”, tegasnya saat ditemui pada soft opening Kopitiam Oey Cinere, Rabu (25/07). (Laras)

====================
Produk-produk CNI telah terkenal sebagai produk-produk bermutu tinggi baik dari segi manfaat maupun kualitasnya. Sebagai bukti komitmen CNI pada kualitas, CNI telah memiliki sistem Jaminan Kepuasan Konsumen (JKK).


Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
 
Untuk info & Pemesanan :

HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369
/ 0815 2363 9145 / 0816 160 5367

Kunjungi Toko Online kami di :  




Simak Info Kesehatan di :

13/12/13

Kopi Aceh: Menikmati Keharuman dan Kenikmatan Kopi yang Khas

Meneguk nikmat dan harumnya secangkir kopi panas khas Aceh adalah suatu keharusan yang tidak boleh dilewatkan ketika Anda berkunjung ke Nanggroe Aceh Darussalam. Kopi aceh sangat spesial rasanya karena Anda tidak akan menemukan kopi senikmat kopi aceh di daerah manapun di Indonesia. Hal menarik saat menikmati kopi di Aceh adalah dengan bersantai dan bercanda dengan teman-teman dan kerabat. Menikmati kopi di Aceh adalah pengalaman yang unik dan langka.

Minum kopi merupakan tradisi dan kebiasaan sehari-hari yang diturunkan dari generasi ke generasi dalam kehidupan masyarakat Aceh. Oleh karena itu, di Aceh banyak terdapat kedai-kedai kopi. Walaupun Takengon di Aceh Tengah dihiasi oleh perkebunan dan pabrik kopi, namun Lamno di Aceh Barat merupakan produsen kopi terbaik di Indonesia.

Terkenal dengan biji kopi Arabikanya, Aceh memberikan kontribusi sebesar 40% dari produksi kopi Indonesia. Teknik membuat secangkir kopi di kedai kopi di Aceh tidak ada duanya. Para barista di sini tidak pernah pergi ke pelatihan khusus untuk belajar cara menyajikan secangkir kopi. Cara penyajian kopi di Aceh berbeda dengan daerah-daerah lain di Indonesia. Di sini, kopi diseduh melalui beberapa penyaringan sampai pada kekentalan yang diinginkan sehingga membuat kopi lebih harum, nikmat dan memiliki efek rasa yang kuat.

Saat ini di Aceh banyak warung kopi tersebar di Banda Aceh dan di kota lainnya, seperti Lhokseumawe dan Takengon. Bahkan banyak yang menyebut Aceh sebagai Negeri Seribu Warung Kopi. Kebiasaan minum kopi di Banda Aceh dan sekitarnya sudah mengakar di kalangan masyarakat sejak masa Kesultanan Aceh. Warung kopi tradisional di Aceh membuat minuman kopi yang direbus lalu menggunakan saringan saat hendak disajikan. Fasilitasnya tak lebih dari meja dan kursi. Warung kopi tradisional digolongkan sebagai generasi pertama. Generasi kedua adalah warung kopi yang dikembangkan dengan waralaba. Generasi ketiga adalah warung kopi yang memberi fasilitas tak hanya minuman dan makanan, tetapi juga musik, televisi satelit, dan akses internet.

Di Banda Aceh banyak bertebaran warung kopi bahkan banyak yang menyebut Aceh sebagai Negeri Seribu Warung Kopi. Kebiasaan minum kopi di Banda Aceh dan sekitarnya sudah mengakar di masyarakat terutama dari fakta sejarah mengenai komunikasi yang intens antara Kesultanan Aceh dan Kesultanan Ottoman di Turki. Warung kopi tradisional di Aceh awalnya adalah minuman kopi yang direbus lalu menggunakan saringan saat hendak disajikan. Fasilitasnya tak lebih dari meja dan kursi. Warung kopi tradisional digolongkan sebagai generasi pertama. Generasi kedua adalah warung kopi yang dikembangkan dengan waralaba. Generasi ketiga adalah warung kopi yang memberi fasilitas tak hanya minuman dan makanan, tetapi juga musik, televisi satelit, dan akses internet.

Berikut ini beberapa tempat untuk Anda mencicipi kenikmatan kopi Tanah Rencong yang telah banyak dikunjungi masyarakat Banda Aceh atau dari kota lain di Indonesia, bahkan juga dari luar negeri.

Dhapu Kupi di Simpang Surabaya, Banda Aceh tidak jauh dari Mesjid Baiturrahman dan Bandara Iskandar Muda. Pemandangan kota Banda Aceh yang semakin rapih dan cantik dari lantai atasnya sungguh spektakuler.

Warkop Solong di Ulee Kareng, Lampenurut, dan di beberapa tempat lainnya di Banda Aceh  karena cabagnnya yang semakin menyebar. Warung Kopi ini memiliki konsumen yang menyukai kopi yang sedikit lebih kuat aromanya dari kopi biasa.

Ring Road Coffee di stasiun bus Banda Aceh yang paling meriah dari semua yang ada karena di sini para pemuda sering duduk minum kopi sambil melihat pertandingan sepak bola.

Tower Kopi di depan Taman Sari Banda Aceh dan hanya 100 meter dari Masjid Baiturrahman adalah tempat berkumpulnya masyarakat kota untuk duduk di luar ruang dan menghadap meja dengan kehangatan kopi kuat Aceh yang harum.

Coffee Bay yang terletak di Ule Lheue kea rah pelabuhan sangat populer bagi para pelancong yang menginginkan rasa kopi Aceh sebelum menyebrang ke Pulau Weh.


====================
Produk-produk CNI telah terkenal sebagai produk-produk bermutu tinggi baik dari segi manfaat maupun kualitasnya. Sebagai bukti komitmen CNI pada kualitas, CNI telah memiliki sistem Jaminan Kepuasan Konsumen (JKK).


Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
 
Untuk info & Pemesanan :

HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369
/ 0815 2363 9145 / 0816 160 5367

Kunjungi Toko Online kami di :  




Simak Info Kesehatan di :

11/12/13

Nglelet/Mbolot, “Tradisi” Ngopi di Rembang

         
Bagi Anda warga Rembang tentu tidak asing dengan istilah mbolot/nglelet. Apa itu mbolot? Mbolot adalah melukis atau membubuhi sebatang rokok dengan ampas {lathek} kopi.  Caranya, kopi yang sudah diminum, ampasnya (agar ampas halus, ngopinya harus pake kopi halus==kalau istilah Rembangnya kopi item, bukan kopi kemasan) diberi tissue (agar kadar airnya hilang) kemudian dicampur sedikit susu putih (bukan susu cream) dan diaduk sampai merata serta halus.
Setelah itu, bolotan siap dilukiskan pada sebatang rokok. Soal motif sangat beragam sesuai dengan selera, ada yang polos (rokok cukup diblok item saja), namun tak jarang ada juga yang diukir dengan jlimetnya.
Untuk memperoleh hasil lukisan yang bagus para pembolot biasanya menggunakan benang, batang korek api atau cukup dengan menggunakan sendok kopi sebagai alat lukisnya.

09/12/13

Di Indonesia Kopi Luwak, Di Thailand Kopi Gajah


lazada.co.id


Selama ini kopi termahal di dunia masih dipegang kopi luwak asal Indonesia. Tapi, sebuah Hotel Anantara di Chiang Rai, Thailand mengembangkan jenis kopi baru yang juga diproses dari kotoran hewan, yakni gajah.


lazada indonesia www.lazada.com lazada.com www.lazada.com  
Gajah-gajah yang mereka pelihara di belakang resor memurnikan biji-biji kopi. Biji-biji tersebut keluar dari bersama kotoran gajah. Karenanya hotel tersebut menasbihkan kopi yang mereka kembangkan sebagai yang termahal di dunia.


"Sebuah penelitian menunjukkan selama proses pencernaan, enzim gajah memecah protein kopi. Protein merupakan salah satu faktor utama dari cita rasa pahit. Karenanya pemecahan protein mengurangi rasa pahit itu sendiri," kata resor dalam rilisnya seperti dinukil CNNGO, Jumat (12/10) kemarin.

lazada.co.id www.lazada.com lazada.com 

Mereka membandrol kopi kotoran gajah 1.100 dolar AS (sekira sepuluh juta rupiah) per kilogramnya. Sementara secangkir kopi kotoran gajah dihargai 50 dolar AS(sekira Rp 480.250).

Sedangkan kopi kotoran luwak dijual seharga 500-600 dolar AS (sekira Rp 4,8-5,7 juta) per kilogramnya. Sementara secangkir kopi kotoran luwak dihargai 30 dolar AS (sekira Rp 288.150). Tapi di Inggris, secangkir kopi luwak dijual satu juta rupiah.

So, apakah kopi kotoran gajah itu benar-benar bakal menggusur pangsa pasar kopi luwak? Kita tunggu saja.

www.lazada.com lazada lazada.com title="www.lazada.com">lazada.com 13_1stcampaign_travel-&-luggage.jpg" width="728" />

30/09/13

Ngopi, Fenomena Gaya Hidup Modern

Dewasa ini minum kopi, atau ngopi telah menjadi trend gaya hidup masyarakat kosmopolitan. Minuman yang dibuat dari biji-biji mungkin merupakan salah satu minuman favorit dalam kehidupan manusia saat ini. KOpi bisa diminum dengan berbagai macam cara. Bahkan berbagai macam kombinasi ramuan kopi yang marak melanda di masyarakat Indonesia menjadikan “ngopi” sebagai gaya hidup masyarakat modern. Gerai kopi di pusat perbelanjaan dan perkantoran menawarkan tren gaya hidup modern

Pengunjung yang membanjiri geraigerai kopi yang tersebar di seantero kota itu bukan lagi merupakan pemandangan dan fenomena baru. Namun, setiap kali masuk ke dalam sebuah gerai kopi, apa yang pertama kali Anda rasakan? Pasti aroma kopi yang semerbak di udara. Konon, dengan mencium aroma kopi yang nikmat ditambah dengan mendengar alunan musik dan ruangan yang sejuk sudah akan berhasil melonggarkan seluruh kepenatan di tubuh Anda.

Aroma merupakan hal yang sangat penting dalam menikmati kopi. Biasanya, sebelum penikmat kopi meminum kopinya, mereka akan terlebih dahulu menghirup aromanya. Dari aromanya yang luar biasa bisa-bisa sudah terasa kenikmatan kopi itu sendiri. Salah satu produk kopi yang terkenal akan aromanya yang harum dan rasanya yang nikmat adalah CNI Ginseng Coffee.

Sebagai pionir produk kopi instan plus krimer dan ginseng, CNI Ginseng Coffee tetap dapat mempertahankan kualitasnya. Ciri khas dari CNI Ginseng Coffee adalah aromanya yang langsung menyebar ke seluruh ruangan saat Anda menyeduh produk ini. Selain itu, rasa ginseng yang khas dipadu dengan biji kopi pilihan menjadikan produk ini tetap menjadi primadona dan yang terdepan. Diseduh dengan air panas, disajikan dingin atau diolah menjadi minuman maupun makan yang lebih istimewa lagi, CNI Ginseng Coffee terasa lebih mantap. Selama belasan tahun dipasarkan, CNI Ginseng Coffee tetap menjadi yang terbaik, lbarat pepatah, tak lekang oleh waktu, tak lapuk oleh zaman. lni dikarenakan CNI Ginseng Coffee keunikan rasa tersendiri hingga terpilih menjadi salah satu dari 1O kopi terbaik dunia dalam lnternational Coffeee Fest di Seattle, USA, tahun 1989. 

Selain itu, berkat maraknya gaya hidup "ngopi" belakangan ini, maka pecinta CNI Ginseng Coffee pun semakin bertambah dan merambah berbagai kalangan seperti eksekutif muda, ilmuwan, dan usahawan.


============================

Produk-produk CNI telah terkenal sebagai produk-produk bermutu tinggi baik dari segi manfaat maupun kualitasnya. Sebagai bukti komitmen CNI pada kualitas, CNI telah memiliki sistem Jaminan Kepuasan Konsumen (JKK).

Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”    

Untuk info & Pemesanan :  
HUB : MUHAMAD IPANGO  
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367


  Kunjungi Toko Online kami di : 

Simak Info Kesehatan lainnya di :

 
=====
Anda Punya Usaha, Butuh Pekerjaan, atau Ingin Mempromosikan Usaha Apapun?  Bergabunglah dengan Media Promosi yang ada. Berikut klik Disini, Daftar Media yang dapat anda gunakan. Klik setiap link yang ada. 
Selamat Berpromosi  

01/01/13

Tradisi Minum Kopi, Berawal dari Dunia Islam Hingga Mendunia


Tradisi Minum Kopi, Berawal dari Dunia Islam Hingga Mendunia (2)

Salah satu kopi tersohor di dunia adalah kopi Turki. Penyajiannya yang unik menjadi daya tarik rasa tersendiri. Biji kopi sangrai dididihkan dalam wadah khusus hingga ampasnya mengental. Kopi Turki umumnya bisa ditemukan di seluruh Timur Tengah, Afrika Utara, Kaukasus, dan Balkan. Budaya kedai kopi sangat berkembang di Turki, bahkan menjadi salah satu ciri khas negeri ini. Kopi pun memengaruhi budaya Turki hingga linguistiknya. 
 
Begitu cintanya masyarakat Turki pada kopi hingga seorang musafir Inggris, Charles Mac Farlane, yang pernah melakukan observasi di negara itu menyebut, “Turki tidak bisa hidup tanpa kopi.”

Tradisi kongkow-kongkow sembari ngobrol di kedai kopi membentuk gaya hidup serta filsafat kehidupan yang khas pada masyarakat Turki. Dari sana, mereka membentuk sebuah jaringan penyebaran budaya yang mencakup semua elemen masyarakat. 

Kedai kopi pertama di Turki adalah Kiva Han. Tak sekadar minum kopi, orang-orang datang ke kedai ini juga untuk membaca buku dan teks-teks yang indah, bermain catur, serta mendiskusikan puisi atau sastra. 

Kopi mulai dikenal di Istanbul pada masa pemerintahan Sultan Suleiman (1543). Gubernur Ottoman Yaman, Özdemir Pasha, yang memperkenalkannya melalui cara baru minum kopi. Tak lama kemudian, kopi menjadi bagian penting pada setiap perjamuan di Istana dan sangat populer di pengadilan.

Begitu pentingnya minuman kopi ini, sampai-sampai ada jabatan ketua pembuat kopi di dalam daftar nama pejabat pengadilan. Tugas utama pembuat kopi adalah meracik kopi dengan resep rahasia kerajaan. Maka itu, dipilihlah orang yang mempunyai loyalitas dan kemampuan menjaga rahasia.

Dari Turki, kopi kemudian merambah Eropa. Ketertarikan bangsa Eropa terhadap gaya hidup orang Turki pada abad ke-17 menjadi awal kegemaran mereka pada kopi. Di Inggris, kopi pertama kali diperkenalkan oleh seorang keturunan Yunani bernama Pasqua Rosee sebelum tahun 1650. Ia pernah bekerja pada pedagang Turki sehingga mengetahui seluk-beluk kopi. Dia jugalah yang pertama kali menjual kopi di kedai kopi di tepi Lombard-Street. Kemudian pada 1658, muncul kafe lain di Cornhill bernama Sultaness Head, dan pada 1700 sudah ada sekitar 500 kedai kopi di London.

Popularitas kedai kopi mencuat pada abad ke-17 hingga 18. Booming kedai kopi terekam dalam banyak karya sastra Inggris. Para sastrawan secara perinci menceritakan kebiasaan masyarakat Inggris duduk-duduk sambil minum kopi di kafe. Selain minum kopi atau teh, banyak juga pengunjung yang membaca koran, merokok, juga berdebat soal politik atau perkembangan sosial saat itu. Akibatnya, kedai-kedai kopi harus mendaftarkan diri secara hukum karena banyak kegiatan yang bisa mengancam pemerintahan kerajaan Inggris.  Bahkan, pada 1675, pemerintah menganggap kedai kopi sebagai sumber pemberontakan. Kedai-kedai itu pun ditutup.

Sementara di Italia, kopi dikenal berkat hubungan bisnis yang aktif antara para pedagang Venesia dengan relasinya dari Afrika Utara, Mesir, dan Timur Tengah. Setelah mencicipi cita rasa kopi yang sedap, pedagang Venesia yakin bahan minuman ini memiliki potensi ekonomi yang tinggi. Mereka pun lalu mengimpornya. 

Selanjutnya, kopi dijual di pusat-pusat perdagangan di Venesia dan akhirnya tersedia luas untuk masyarakat umum. Kedai kopi pertama di Venesia berdiri pada 1645. Pada 1763, gerai kopi sudah berkembang menjadi 218. Dari Venesia, kopi menyebar ke wilayah-wilayah lainnya di Italia, seperti Turin, Genoa, Milan, Florence, dan Roma.

Seperti barang impor lainnya yang berasal dari dunia Muslim, kopi pada awalnya ditolak oleh institusi agama di Italia. Paus Klemens VIII (1536-1605) sempat melarang konsumsi kopi. Namun, setelah mencicipi, Paus membolehkan bahkan memberkatinya.

Persetujuan ini melempangkan jalan bagi kopi untuk hadir di semua rumah di Eropa.

Sumber : REPUBLIKA.CO.ID

====================
Produk-produk CNI telah terkenal sebagai produk-produk bermutu tinggi baik dari segi manfaat maupun kualitasnya. Sebagai bukti komitmen CNI pada kualitas, CNI telah memiliki sistem Jaminan Kepuasan Konsumen (JKK).


Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
 
Untuk info & Pemesanan :

HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369
/ 0815 2363 9145 / 0816 160 5367

Kunjungi Toko Online kami di :  




Simak Info Kesehatan di :