Salah satu kopi tersohor di dunia adalah kopi Turki. Penyajiannya
yang unik menjadi daya tarik rasa tersendiri. Biji kopi sangrai
dididihkan dalam wadah khusus hingga ampasnya mengental. Kopi Turki
umumnya bisa ditemukan di seluruh Timur Tengah, Afrika Utara, Kaukasus,
dan Balkan. Budaya kedai kopi sangat berkembang di Turki, bahkan menjadi
salah satu ciri khas negeri ini. Kopi pun memengaruhi budaya Turki
hingga linguistiknya.
Begitu cintanya masyarakat Turki pada kopi hingga seorang musafir
Inggris, Charles Mac Farlane, yang pernah melakukan observasi di negara
itu menyebut, “Turki tidak bisa hidup tanpa kopi.”
Tradisi kongkow-kongkow sembari ngobrol di kedai kopi membentuk gaya
hidup serta filsafat kehidupan yang khas pada masyarakat Turki. Dari
sana, mereka membentuk sebuah jaringan penyebaran budaya yang mencakup
semua elemen masyarakat.
Kedai kopi pertama di Turki adalah Kiva Han. Tak sekadar minum kopi,
orang-orang datang ke kedai ini juga untuk membaca buku dan teks-teks
yang indah, bermain catur, serta mendiskusikan puisi atau sastra.
Kopi mulai dikenal di Istanbul pada masa pemerintahan Sultan Suleiman
(1543). Gubernur Ottoman Yaman, Ă–zdemir Pasha, yang memperkenalkannya
melalui cara baru minum kopi. Tak lama kemudian, kopi menjadi bagian
penting pada setiap perjamuan di Istana dan sangat populer di
pengadilan.
Begitu pentingnya minuman kopi ini, sampai-sampai ada jabatan ketua
pembuat kopi di dalam daftar nama pejabat pengadilan. Tugas utama
pembuat kopi adalah meracik kopi dengan resep rahasia kerajaan. Maka
itu, dipilihlah orang yang mempunyai loyalitas dan kemampuan menjaga
rahasia.
Dari Turki, kopi kemudian merambah Eropa. Ketertarikan bangsa Eropa
terhadap gaya hidup orang Turki pada abad ke-17 menjadi awal kegemaran
mereka pada kopi. Di Inggris, kopi pertama kali diperkenalkan oleh
seorang keturunan Yunani bernama Pasqua Rosee sebelum tahun 1650. Ia
pernah bekerja pada pedagang Turki sehingga mengetahui seluk-beluk kopi.
Dia jugalah yang pertama kali menjual kopi di kedai kopi di tepi
Lombard-Street. Kemudian pada 1658, muncul kafe lain di Cornhill bernama
Sultaness Head, dan pada 1700 sudah ada sekitar 500 kedai kopi di
London.
Popularitas kedai kopi mencuat pada abad ke-17 hingga 18. Booming
kedai kopi terekam dalam banyak karya sastra Inggris. Para sastrawan
secara perinci menceritakan kebiasaan masyarakat Inggris duduk-duduk
sambil minum kopi di kafe. Selain minum kopi atau teh, banyak juga
pengunjung yang membaca koran, merokok, juga berdebat soal politik atau
perkembangan sosial saat itu. Akibatnya, kedai-kedai kopi harus
mendaftarkan diri secara hukum karena banyak kegiatan yang bisa
mengancam pemerintahan kerajaan Inggris. Bahkan, pada 1675, pemerintah
menganggap kedai kopi sebagai sumber pemberontakan. Kedai-kedai itu pun
ditutup.
Sementara di Italia, kopi dikenal berkat hubungan bisnis yang aktif
antara para pedagang Venesia dengan relasinya dari Afrika Utara, Mesir,
dan Timur Tengah. Setelah mencicipi cita rasa kopi yang sedap, pedagang
Venesia yakin bahan minuman ini memiliki potensi ekonomi yang tinggi.
Mereka pun lalu mengimpornya.
Selanjutnya, kopi dijual di pusat-pusat perdagangan di Venesia dan
akhirnya tersedia luas untuk masyarakat umum. Kedai kopi pertama di
Venesia berdiri pada 1645. Pada 1763, gerai kopi sudah berkembang
menjadi 218. Dari Venesia, kopi menyebar ke wilayah-wilayah lainnya di
Italia, seperti Turin, Genoa, Milan, Florence, dan Roma.
Seperti barang impor lainnya yang berasal dari dunia Muslim, kopi
pada awalnya ditolak oleh institusi agama di Italia. Paus Klemens VIII
(1536-1605) sempat melarang konsumsi kopi. Namun, setelah mencicipi,
Paus membolehkan bahkan memberkatinya.
Persetujuan ini melempangkan
jalan bagi kopi untuk hadir di semua rumah di Eropa.
Sumber : REPUBLIKA.CO.ID
====================
Produk-produk CNI telah terkenal sebagai produk-produk bermutu tinggi baik dari segi manfaat maupun kualitasnya. Sebagai bukti komitmen CNI pada kualitas, CNI telah memiliki sistem Jaminan Kepuasan Konsumen (JKK).
Produk CNI adalah “Produk Kualitas Menengah Atas, Harga Menengah Bawah”
Untuk info & Pemesanan :
HUB : MUHAMAD IPANGO
Telp / Hp : 021-7816369 / 0815 2363 9145 / 0816 160 5367
Simak Info Kesehatan di :